Kamis, 21 Februari 2013

Kata Kata Mutiara Cinta



Kata Mutiara Sedih - Kata Kata Sedih Terbaru
Aku mengucap sebuah kata cinta putih sebagai janji akan menjaga setiap detik perasaan kita, tetapi waktu yang berjalan membuat titik gelap dalam jiwa yang membuat aku terjatuh dan

CINTA DI AKHIR NADA


Oleh : Willy Irmawan

     Matahari mulai memanas dan keringat mengucur di dahiku. Masih empat lagu yang belum kubawakan , tapi ku tak sanggup lagi tuk berdiri. Akhirnya kupaksakan raga ini tuk menghibur ribuan orang. Dan akhirnya acara ini pun selesai sudah.


Cerpen Sedih
    Sampai di rumah , aku langsung terkulai lemas menunggu saat ku menutup mata . Akhirnya ku tertidur . Kicauan burung membangunkanku di pagi itu . Kurasakan cacing perutku berdemo ingin di beri makanan . Lalu ku berjalan selangkah demi selangkah menuju meja makan .
    Betapa terkejutnya aku melihat meja makan yang penuh dengan makanan . “Siapa yang memasaknya ?” tanyaku dalam hati . Tiba-tiba muncul sosok wanita berrambut panjang berbaju putih muncul di balik pintu dapur . Dan ternyata adalah kekasihku .
    Dia adalah Angel , wanita yang sangat kucintai . Penyabar , jujur , perhatian dan setia adalah sifatnya . Banyak lagu yang kuciptakan karena terinspirasi darinya . Dari bidadari yang hinggap dihatiku dan menjelma sebagai kekasih dalam hidupku .

CINTA YANG TERDUSTAI


Oleh: Juliani H.S

Ajaran tahun baru pun dimulai, di suatu sekolah yang bernama SMP *pipp* berkumpul anak-anak kelas 7 baru yang ingin bersekolah di SMP itu. Di sekolah itu terdapat ketua osis yang bernama Jesica Anastasia atau yang sering di panggil Chika. Ia anak yang cantik, ramah, humoris, baik dan disenangi teman-temannya. Namun hanya satu kekurangannya, dia kurang bisa memilih lelaki yang benar untuk mendapatkan cintanya . Menjelang tahun ajaran baru, ia pun sibuk mempersiapkan acara MOS untuk anak-anak kelas 7 dengan di bantu oleh rekan-rekannya yang mengikuti osis. Acara MOS berlangsung dengan lancar dan tanpa ada halangan satupun.


Hari-harinya pun di lalui dengan biasa. Pada saat istirahat disebuah taman, vivian bercerita pada chika

“Eh chik, elo udah tau belum kalau ada anak kelas 7 yang suka sama gue. Haha lucu ya ada anak kecil yang suka sama gue.”

“Hah? Yang bener lo? Haha bagus deh akhirnya elo ada juga yang suka.” Chika tertawa senang.

“Seneng lo heh ngetawain gue?”

“Hehe becanda vi, abisnya lucu banget”

Dengan muka mesemnya vivi pun lanjut bercerita (walaupun dalam hati sebenarnya dia udah pengen nelen si chika ) ,

Cinta dan Dongeng


Cerpen oleh Maya Winandra nova

“Kringggg.....!!!”

“Assalamualaikum”. Pesan baru dari Handphone ku, tertulis salam dari pengguna nomor baru. Dan ku jawa “Waalaikumsalam....”.

“Ini maya ya....?”, balasan sms pun datang menjawab salamku.

Langsung ku balas “Iya. . .ini me, ne spa ya?”, pesan singkat ku lontarkan kembali kepada pemilik nomor baru dalam Handphoneku.


Dongeng Cinta
Panggilan masuk pun berdering lewat Handphone ku dengan nomor baru itu. Ku jawab salamnya dan pembicaraan pun berlangsung dengan ku. Pemilik nomor baru itu adalah seorang pria yang bernama Andi. Dia mendapatkan nomor teleponku dari Abang angkat ku yang ku kenal baik selama ini.

Perkenalan baru yang bermula lewat Handphone membawa aku dan dia akrab. Saling bercerita tentang kehidupan masing-masing, bercanda bersama meski lewat Handphone.

Pertemuan pun kami rencanakan di rumahku yang sederhana. Di malam yang cerah dia datang bersama seorang teman yang menemaninya.

“Assalamualaikum. . . .?” terdengar dari luar pintu rumahku seseorang mengucap salam seraya mengetuk pintu rumahku.

KEYAKINAN


oleh Raisya Marisdifa

Aku begitu bahagia dengan hari ini. Aku pulang dengan rasa puas dan lega. Hari ini, kelas ku bisa merebut juara pertama dalam acara Pagelaran Seni kelas 9 yang selalu ada setiap tahunnya. Rasa capek untuk latihan 1 bulan terakhir rasanya sirna begitu saja. Apalagi selalu ada dia di samping. Dia yang selalu menyemangatiku dan mendukungku. Dia yang selalu menjadi penghilang rasa letihku. Dia yang ku cinta dan ku sayang sepenuh hati. Dia adalah kekasihku. Kekasih yang begitu sempurna di mataku.

SAHABATKU CINTAKU


Cerpen Sahabatku Cintaku
Oleh: Dellia Riestavaldi

Kamu, orang yang membuatku nyaman, dan bahagia. Selalu menjagaku tanpa lelah. Tetapi rasa ini sungguh menyiksaku, menunggu kepastian tanpa balasan. Dia sahabatku, tapi dia juga nafasku, dia Dicky Aprilio. Sejak pertama aku kenal dia, tatapannya itu masih teringat jelas di memoriku, senyumannya membuatku tenang dan damai  dia selalu menjagaku kapanpun dan dimanapun, setiap aku down dia selalu memegang erat tanganku dan membuatku bangkit lagi.

Sebuah Janji


Oleh: Rai Inamas Leoni


“Sahabat selalu ada disaat kita membutuhkannya, menemani kita disaat kita kesepian, ikut tersenyum disaat kita bahagia, bahkan rela mengalah padahal hati kecilnya menangis…”
***

Bel istirahat akan berakhir berapa menit lagi. Wina harus segera membawa buku tugas teman-temannya ke ruang guru sebelum bel berbunyi. Jabatan wakil ketua kelas membuatnya sibuk seperti ini. Gubrak…. Buku-buku yang dibawa Wina jatuh semua. Orang yang menabrak entah lari kemana. Jangankan menolongnya, meminta maaf pun tidak.

“Sial! Lari nggak pakek mata apa ya...” rutuk Wina. Dengan wajah masam ia mulai jongkok untuk merapikan buku-buku yang terjatuh. Belum selesai Wina merapikan terdengar langkah kaki yang datang menghampirinya.

“Kasian banget. Bukunya jatuh semua ya?” cemoh seorang cowok dengan senyum sinis. Sejenak Wina berhenti merapikan buku-buku, ia mencoba melihat orang yang berani mencemohnya. Ternyata dia lagi. Cowok berpostur tinggi dengan rambut yang selalu berantakan. Sumpah! Wina benci banget sama cowok ini. Seumur hidup Wina nggak bakal bersikap baik sama cowok yang ada di depannya ini. Lalu Wina mulai melanjutkan merapikan buku tanpa menjawab pertanyaan cowok tersebut.

PERSAHABATAN YANG HANCUR KARENA CINTA

 - oleh: ARUM NADIA HAFIFI


Cinta itu memang kadang membuat orang lupa akan segalanya. Karena cinta kita relakan apapun yang kita miliki. Bagi kaum wanita mencintai itu lebih baik daripada dicintai. Jangan terlalu mengharapkan sesorang yang belum tentu mencintai kita tapi terimalah orang yang sudah mencintai kita apa adanya. Mencintai tapi tak dicintai itu seperti olahraga lama-lama supaya kurus tapi hasilnya nggak kurus-kurus. Belajarlah mencintai diri sendiri sebelum anda mencintai orang lain.

Gue Amel siswa kelas X. Dulu gue selalu menolak dan mengabaikan orang yang mencintai gue, tapi sekarang malah tebalik gue selalu diabaikan sama orang yang gue cintai.

Gue suka sama teman sekelas gue dan plus dia itu teman dekat gue, udah lumayan lamalah. Cowok itu namanya Nino anak rohis. Gue suka sama dia berawal dari perkenalan terus berteman lama-lama dekat dan akhirnya gue jadi jatuh cinta gini.

Oh iya gue punya temen namanya Arum, dia temen gue dari SMP. Arum gue dan Nino itu berteman dekat sejak masuk SMA.

Jatuh Cinta Yang Salah


Cerpen Cinta yang Salah

Oleh Leriani Buton

Sahabat adalah serangkaian jalian kasih
Dikala jatuh dia akan datang untuk mengangkatknya
dengan kedua tangannya.
Selalu mengharapkan kebahagiaan yang terurai
Di setiap serat-serat persahabatan
Bagiku sahabat adalah sebagian nafas yang aku punya
Walau terkadang mereka sering pergi meninggalkanku…
Tapi, mereka telah tergores di tinta jalan hidupku….
Sahabat tak pernah terurai oleh massa…
Dan tak kan pernah sirna hanya karena kebencian
Meskipun kadang tak sependapat
Namun selamanya akan tetap menjadi sahabat….

Cinta Selalu Ada….


Oleh Leriani Buton
Cerpen Cinta dan Persahabatan

Cinta bukanlah sesuatu hal yang tabu lagi untuk dikenal
Banyak orang merasa bahagia karena cinta
Cinta akan menjadi sebuah kasih sayang...
Jika orang yang dicintai membalas cinta yang diberikan
Namun, cinta akan menjadi amarah….
Jika orang yang dicintai malah mendustainya….
Cinta takkan pernah mati
Melainkan akan tetap tumbuh disetiap
Pori-pori dan aliran darah umat manusia
Hingga akhir waktu…

JARAK DAN KITA


oleh: Lelie Liana


trangggg!! awwww

Jenny sukses mengacaukan suasana pagi di rumahnya.

“aw, ini gelas kok bisa jatuh sih Jen?” Bunda memandang pecahan gelas yang berserakan di lantai

“ maaf Bund, Jenny nggak sengaja” dengan tampang yang sedikit didramatisir Jenny meminta maaf

“ makanya, lain kali jangan minum sambil ngelamun!” Bang Tyo nimbrung tanpa diminta

“ih nyebelin banget sih,bukannya bantuin malah ngomporin” Jenny ngedumel dalam hati

“ sudah, abang jangan bikin suasana tambah kacau ah, Jenny, rapiin bekas gelasnya yah, habis itu langsung sarapan di ruang makan, ayah udah nungguin dari tadi tuh “ Bunda berkata sambil berlalu

“ Iya Bund” Jenny mengangguk sekaligus memeletkan lidah tanda kemenangan ke arah bang Tyo yang terlihat kesal karena komporannya hari ini nggak berhasil

“ wee, emang enak dikacangin! Hahaahaha” Jenny membersihkan pecahan gelas yang berantakan dan berlalu meninggalkan abangnya yang terlihat masih kesal karena usahanya sia – sia.

Begitulah yang terjadi setiap hari di keluarga Subagiyo, pengusaha yang kesehariannya terkenal sebagai seseorang yang low profile dan penuh dengan kedipsiplinan dan kerja kerasnya. Jenny, Putri kedua dari Pak Subagiyo dan Bu Ratna. Nama lengkapnya Jennyfer Ken, cantik, pintar, bersikap manja dan ramah, namun sedikit ceroboh. Baru duduk di kelas dua SMU, dan menjabat sebagai wakil ketua osis. Andre Johntyo adalah putra pertama. Lahir sabagai anak laki – laki dengan tampilan fisik nyaris sempurna dan selalu mampu membuat mata kaum hawa tak mampu berpaling. Jago basket, juara olimpiade komputer, ketua osis, dan selalu juara kelas. Alhasil kakak beradik tersebut menjadi populer di kalangan makhluk sekolah yang notabenenya adalah sekolah swasta favorit dengan lebih dari seribu siswa. Dan tak mudah untuk menjadi seseorang yang top di sekolah, itulah yang dirasakan oleh Jenny. Setiap hari ia harus tahan godaaan dan terpaan gosip yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tak pernah puas jika ngeliat Jenny bahagia. Seperti yang terjadi pagi itu.

“ ssttt, si nona perfect mau lewat, minggir, beri jalan” teriak Nita, ratu gosip sekolahan. sifatnya nggak jauh – jauh dari ratu gosip pada umumnya, suka sirik, panas kalau ngeliatin orang yang lebih “ wah “ darinya, dan yang pastinya bahan sekecil apapun bisa dijadikan gosip. Tapi meskipun udah dipermalukan berkali – kali, tetap aja Nita menjadi Ratu gosip, seperti pagi ini, udah jadi kebiasaan Nita setiap Jenny datang, selalu dikatan si nona perfect, jadi Jenny tetap tenang nanggepin Nita.

“ eh nona perfect, tadi lu dicariin tuh sama Bobby“

Ciii! Kontan mendengar nama Bobby, Jenny langsung noleh.

“ serius lu?”

“tapi BOHONG! Hahahaaaa” Nita tertawa puas sudah berhasil membohongi Jenny

“ sialan! Kalau bukan gara – gara masih pagi, udah gue jitak lu! “ guman Jenny kesal lalu masuk kelas . Di kelas , Jenny meletakkan tas volcomnya dengan kesal

“ wess, si nona perfect udah datang, napa tuh muka, pagi – pagi jelek banget “ tegur Igha, sahabatnya yang sekaligus ketua kelas

“ gue sebel sama Nita, pagi – pagi gue kena kibul sama dia “

“ ahahaha, nasib lu! Udah tau dia ratu gosip, masih aja lu percaya sama omongan dia” Igha tertawa geli

“ abisnya dia bilang Bobby nyariin gue, ya spontan aja gue noleh “

“ heh? Bobby ? lu masih ngarep sama dia, Jen? Bukannya dia udah pindah ke luar negeri? Lagian lu sih ga mikir, kalau dia nyariin lu, ga mungkin dia datangin si Nita, secara otomatis dia bakalan ngasih tau lu dulu kan sebelumnya “ Igha mencoba untuk menganalisis keadaan.

“ iya sih gue tau, tapi siapa tau aja dia mau datang tanpa pemberitahuan dan mau ngasih surprise ke gue “ lanjut Jenny membela diri.

“ yeee, ngarep lu Jen! “ Igha tersenyum geli.

“ huh, garing lu! “ jenny kesal . beberapa menit kemudian ia sudah asyik bersama i-pod nya. Igha memandang Jenny. Ia tau betul siapa Jenny dan bagaimana perasaannya sekarang. sudah tiga bulan lebih Jenny memendam sakit hatinya sama Bobby. Satu sekolah juga tau, kalau setahun yang lalu Jenny dan Bobby adalah pasangan paling serasi. Jenny adalah nona perfect, dan Bobby adalah tuan perfect.

Setahun yang lalu, Bobby bukan satu – satunya cowo perfect di mata Jenny. Masih banyak cowo – cowo nyaris perfect lainnya yang nyatain cinta ke Jenny dan ditolak. Tapi satu hal yang ngebedain Roy sama cowo – cowo lainnya. Dia cowo yang dewasa. Awalnya Jenny menganggap Bobby hanya sahabat, tapi kedekatannya dengan Bobby tanpa sadar membuat Jenny begitu merasakan bahwa diantara mereka bukan hanya sebagai sahabat , tapi lebih dari itu. Hubungan mereka berlanjut, seperti yang Jenny rasakan, akhirnya mereka jadian selama enam bulan. Bukan waktu yang singkat untuk menjalin sebuah hubungan, tapi Bobby lebih memilih untuk mengakhiri hubungan itu karena jarak. Bobby pindah ke luar negeri, itu cukup membuat Jenny down dan nggak mau pacaran lagi, sampai sekarang.

“ dueng! Ngelamun terus loe, Bobby Bobby Bobbyyyy, Jenny kangen nihh, hahahahhaa” igha ketawa ngakak

“ sadis loe, bete gw”

“ abisny muka loe jelek banget kalo lagi bengong gitu, udah ah, ntar ga ada yang naksir loh “

“ masa sih gha,perasaan muka gw ga gitu - gitu banget deh”

“ iya tau, tapi jangan gitu juga kalii, udah ah, jangan ngelamun lagi “
Begitulah kehidupan Jenny, nyaris PERFECT, mirip cerita di novel – novel dan cerpen, tapi sayang kehidupan cintanya tak begitu sempurna .

Tok tok tok

“masukk”

Tralaaaaa, Surpiseeee
...
“Jen? Are you ok?”
...
“hello”
...
“hey!”

“oh, sorry! Bobby? ini beneran loe?”

“Iyalah, masa arwah gue, gile lu, gue masih idup kalii”

Oh my God, Bobby cakep banget, Jenny sampe pangling

“Stress lu ya, kapan lu balik ke Indo? jahat, kenapa sih lu ga bilang ke gue?”
“idihh nona cantik ngambek, gue udah di Indo kemaren, sengaja aja bkin surprise buat lu”

“ihhh nyebelin, gue kangen banget sama lu”

“hmmm, beneran?”

“tapi BOHONG! hahaha”

Malamnya Jenny terlihat senang, bukan mimpi tapi ini nyata, sekarang Roy ada di hadapannya, bahkan have dinner bareng.

“hmmm, Bobby..”

“ya Jen, kenapa? ngomong aja”

“hmm... lu masih punya rasa ga sama gue?”

“rasa? rasa apaan? rasa jeruk, apel, atau mangga?”

“garing! gue serius!”

“ops, ok nona manis, sorry. hmmmmm, gimana ya Jen, gue masih sayang sama lu, tapi lu ngerti kan, gue ga mungkin balik lagi ke Indo, banyak hal yang ga mungkin dalam hubungan kita, lagian gue udah punya seseorang disana”

DEGGGGG!

Tiba – tiba Jenny merasakan periihhhhh yang sangat perih didadanya. Ternyata cinta tak mampu mengalahkan jarak dan waktu. Perlahan Jenny menjauh.


Semuanya Tinggal Kenangan


Oleh : Nadia Rahmi

Aku tidak pernah menginginkan semuanya begini, walau yang terjadi hanya kebohongan dan kepalsuan yang kau berikan padaku. Dan sekarang kau tinggalkan aku, meninggalkan luka dan perih yang sangat mendalam di hatiku. Kau telah pergi meninggalkan aku, meninggalkanku untuk selamanya dan tak akan pernah mungkin kembali lagi. Tapi, apalah dayaku, semuanya sudah ditakdirkan oleh sang Maha Pencipta.


****
Ceritanya berawạl saat aku duduk di kelas IX SMP. Aku mempunyai seorang cowok yang bernama Rian, dia adalah cinta pertamaku. Aku mengenalnya melalui Facebook. Pada awalnya kami hanya berteman, malah kami jarang sekali menyapa, paling-paling kami chattingan ketika ada yang penting untuk kami bahas. Tapi seiring berjalannya waktu hubungan kami pun semakin akrab, malah bisa dibilang sangat akrab. Aku ingin mengenalnya lebih jauh lagi, meskipun ada penghalang bagi kami, yaitu jarak antara kami berdua cukup jauh, aku tinggal di Aceh dan dia di Jakarta.

Ouchhhhh iya, aku lupa mengenalkan identitasku, namaku Nara, tepatnya Nara Agustina, aku tinggal di Aceh, sekarang aku bersekolah di sebuah sekolah Negeri di kotaku. aku baru kelas IX SMP, memang masih telalu dini untuk mengenal "Cinta", tapi itulah kenyaataannya. "hehehe"... Kita lanjut lagi yokk ceritanya...

Walaupun jarak kami cukup jauh tapi kami tetap bisa berkenalan melalui "facebook" atau "smsan"...,, Sudah 1 bulan hari-hari kulewati bersama Rian, dan aku mulai ada rasa padanya, "entah rasa apa itu, pedas, asin, manis, atauuuu aku tidak tahulah.??!!.". Tapi apapun yang sedang aku lakukan aku selalu mengingatnya, kayak lagu Duo Maya aja...

Aku mau makan ku ingat kamu
Aku mau tidur juga ingat kamu
Aku mau pergi ku ingat kamu
Oh cinta
Inikah bilaku jatuh, jatuh cinta.,,

yachh kira-kira seperti itulah perasaanku sekarang ini.

"Oh Tuhan, apakah ini yang dinamakan jatuh CINTA..???"gumamku.

Aku memang tidak pernah merasakan perasaan seperti ini selama aku hidup..:) Sepertinya aku mulai menyukai Rian, dan aku pun mulai menyayanginya. Tapi, apakah perasaan Rian padaku sama dengan perasaanku padanya?? ingin rasanya aku mengungkapkan padanya, bahwa aku sangat mencintainya, aku sangat menyayanginya. Tapi aku tidak punya keberanian sedikitpun untuk hal itu, aku malu, karena aku hanya seorang cewek, dan masih terlalu gengsi untuk menyatakan cinta pada seorang cowok seperti Rian, walaupun sebenarnya aku sangat menyayanginya.Yang bisa aku lakukan sekarang adalah menunggu, siapa tahu, suatu saat nanti Rian juga akan memiliki perasaan yang sama denganku.. "Yachh semoga saja.:)" harapku.

****
Malam hari, ketika aku sedang membaca novel, ya memang membaca novel adalah salah satu hobiku, karena suatu saat nanti aku ingin menjadi seorang penulis yang terkenal keseluruh penjuru dunia. "semoga saja terwujud..doain aku yachh.. hehe :)"..

kembali lagi kecerita kita sebelumnya,,

Tiba-tiba ponselku berbunyi, tanda ada pesan masuk, dan ternyata pesan itu dari Rian, sahabat yang aku cintai..cepat-cepat aku mengambil ponselku dan segera membaca pesan darinya.

Rian : "Hai Ra, aku boleh nanya sesuatu nggak?"
Nara : "Hai juga, boleh. memangnya mau tanya apa?"
Rian : "Tapi jawab yang jujur ya,
Kamu dah punya cowok belum?"
Nara : "Haghh,??!! Nara nggak punya cowok"
Rian : "Sama donk,."
Nara : "hahaha...jomblo-jomblo sejati kita yach"
Rian : "Nara, kamu mau ga jadi cwek aku??"
Nara : "???? ga usah becanda lah ka!!"
Rian : "Aku serius Ra, Jujur, seiring waktu berlalu aku dah mulai sayang sama kamu, Apakah kamu memiliki perasaan yang sama denganku??"
Nara : "Gimana yachhh?_?"
Rian : "Kamu mau nggak jadi cewek aku??"
Nara : "kalo Nara boleh jujur sihh, sebenarnya...."
Rian : "...???" Rian penasaran sekali.
Nara : "Nara juga sayang sama kakak.,"
Rian : "SERIUS???!!"
Nara : "*_~"
Rian : "=_=, jadi sekarang kita..."
Nara : "iya"
Rian : "Makasih ya sayang, kamu udah mau nerima cinta aku, Love you.. :*"

Betapa senangnya aku malam ini, ternyata tidak sia-sia penantianku selama ini. Aku langsung menelpon Mira, sahabatku sekaligus dia juga sahabatnya Rian, dan kuceritakan semua padanya bahwa aku telah jadiah sama Rian.

****
Waktupun kian berlalu, aku semakin sayang sama Rian, aku merasakan kenyamanan yang luar biasa saat aku bersamanya..Setiap malam setelah belajar aku tidak pernah lupa mengirim sms padanya,,.. dan pada saat aku mau tidur, Rian juga tidak pernah lupa mengucapkan kata "I Love You Nara" padaku, dan aku langsung membalas "I Love You too Rian". Itu membuktikan kalau dia benar-benar sayang kepadaku. akupun tidak pernah curiga sama sekali padanya. Tapi yang membuatku penasaran adalah knapa setiap aku smsan sama dia, dia selalu bilang lagi minum obat, saat itu aku tidak bertanya padanya, obat apa yang dia minum, karena aku pikir mungkin dia hanya sakit biasa, atau hanya minum vitamin...

****
Sampai suatu hari, dia mengirim sms kepadaku,

From : My first love Rian
"Ass. wr. wb. De, maafin aku ya, kayaknya lebih baik kita putus aja, aku tidak mau membuatmu kecewa dan sakit hati padaku nantinya. Sekali lagi maafin aku, aku tidak pernah bermaksud menyakiti hatimu."

Seketika air mataku menetes , aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, rasanya mulutku keluh untuk berucap.. lalu aku membalas pesannya.

To : My first love Rian
"Apakah ini yang kau sebut tidak akan mengecewakanku, Aku benar-benar kecewa sama kamu. Kamu tega mempermainkan aku seperti ini..

Baiklah, jika ini memang keputusanmu, aku akan berusaha menerimanya,.
Aku akan merelakanmu. Tapi, adakah kesempatan untukku, untuk menjadi sahabatmu seperti dulu lagi. Aku tahu, itu sangat susah untuk ku lakukan, tapi aku akan mencobanya..!"

From : My first love Rian
"Maafkan aku ya Ra.

Tentu, aku sangat senang jika kamu masih mau bersahabat denganku, aku sangat berterimaksih.
Dan.. aku punya 1 permintaan padamu..bolehkah aku memintanya??."

To : My first love Rian
"Boleh, asalkan itu tidak menyakitiku."

From : My first love Rian
"Aku mau kamu tidak akan pernah membenciku karena hari ini aku telah menyakitimu?!"

To : My first love Rian
"Iya, aku tidak akan pernah membencimu, karena aku sangat menyayangimu, sampai kapanpun rasa itu akan tetap ku jaga, walaupun kita tidak bersama lagi."

From : My first love Rian
"Terima kasih ya Ra.,"

To : My first love Rian
"Ya, sama-sama kak."

Sejak saat itu hubunganku dengan Rian masih baik-baik saja. Walaupun kami hanya bersahabat, aku sudah cukup senang untuk itu.

****
Pada suatu hari, entah kenapa Rian mengajakku balikan lagi, Rian bilang dia masih sayang sama aku, sulit sekali untuk melupakan kenangan-kenangan indah bersamaku. Dan tanpa berpikir panjang aku langsung menyetujuinya. Karena memang aku masih sangat mencintainya.

Tapi...setelah 1 minggu kita balikan, entah kenapa dia tidak pernah menghubungiku lagi, malahan dia tidak pernah mengirimkan 1 sms pun untukku, untuk menegurku saja dia tidak pernah. Aku mencoba menghubunginya, sudah berkali2 ku sms dy, tapi tidak ada balasan, lalu aku telpon, dy pun tidak mengangkatnya.

Aku semakin gelisah, apakah yang telah terjari padanya, pikiranku tidak karuan, tapi aku tidak boleh berpikiran negatif, aku harus tetap berpikiran positif. Aku harus bersabar, mungkin saja dia sedang sibuk dengan sekolahnya, karena pada saat itu dia sudah kelas XII SMA.

****
Hari demi hari kulalui tanpa kabar sedikitpun darinya. Lalu terpikir dalam benakku, "kenapa aku tidak buka facebook aja? mungkin dari sana aku bisa mendapatkan informasi tentangnya,, ". Setelah ku buka fb, aku langsung masuk ke wall nya, aku lihat disana tidak ada aktifitas sama sekali. aku semakin gelisah, tanpa sadar aku meneteskan air mata. Tapi aku tidak boleh menyerah, aku harus terus berusaha mencari informaai tentangnya.

Aku teringat kepada temannya Rian yang bernama Alvin,"kenapa aku tidak coba tanya sama dia aja, mgkin saja dia tahu"pikirku.

Aku langsung mengrim pesan kepadanya, aku tanya tentang Rian kepadanya. Dan setelah Alvin menceritakan semuanya padaku, aku kaget sekali. dia bilang

"Rian sudah pergi ke Seoul, Korea seminggu yang lalu untuk berobat, penyakitnya sudah parah sekali"jawabnya.

Tapi dia tidak mau menyebutkan nama penyakit Rian, Alvin bilang ini adalah rahasia keluarga Rian.
Tapi yang sangat menyakiti perasaanku adalah, kenapa Rian tidak pernah bercerita tentang penyakitnya kepadaku? semestinya jika dia memang mencintai aku,dia ceritakan semuanya padaku, agar aku tidak menderita seperti ini. Dan yang paling membuatku sedih adalah ketika dia pergi ke Korea, dia tidak memberitahuku. Lalu aku teringat pada ucapan Rian ketika dia memutuskan aku pertama kali, dia bilang dia tidak mau membuatku sakit hati, apakah ini yang Rian maksud??!! Aku bingung sekali.

Setelah aku tahu hal itu, tidak pernah telewatkan hari-hariku untuk selalu memanjatkan doa kepada Allah agar Rian segera sembuh dan dia bisa menepati janjinya padaku, yaitu dia akan selalu menjagaku sampai maut memisahkan kita.

****
Sampai pada suatu hari, aku begitu shock saat aku mendapat telepon dari sahabatku Nadia, dia bilang

"Ra, yang sabar ya ra,, aku terpaksa memberitahukan hal ini padamu, aku nggak mau kamu sedih. Tapi inilah kenyataannya ka Rian sudah pergi meninggalkan kita, pergi menghadap Allah S.W.T. Dan sekarang jenazahnya lagi dalam perjalanan pulang ke Indonesia, Jg nangis ya Ra, aku juga ikut sedih kalo kamu sedih, aku sayang kamu Ra, aku nggak mau kamu knpa2." ceritanya panjang lebar.

Setelah mendengar kabar itu, air mataku langsung jatuh membasahi pipiku, badanku terasa menggigil hingga aku tidak bisa berkata2 apa2 lagi. Sekarang yang bisa aku lakukan adalah menangis dan menangis, hidupku terasa hancur, seperti ada yang kehilangan dari diriku. Sulit sekali untukku mempercayai kenyataan ini. Butuh waktu lama untuk menerima semua ini.
Sudah berhari-hari aku terlarut dalam kesedihan. Kepergiannya begitu mendadak bagiku, sulit untukku menerimanya, tapi ini semua telah terjadi, dia meninggalkanku. Aku harus tabah, karena ini sudah takdir dari yang Maha Kuasa.

"Ka Iyan, aku akan selalu mendoakanmu, supaya kakak ditempatkan diantara orang-orang yang beriman. Walaupun kk telah tiada, cintaku tidak akan pernah pudar untukmu, NARA SAYANG KA IYAN sekarang dan selamanya. Semoga kelak nanti kita akan dipertemukan di alam sana. Amin ya Rabbal Alamin"

****
Sekarang aku harus semangat menjalani hidupku, aku harus tetap tersenyum, aku tidak mau Rian sedih karena melihatku menangis karenanya. Dan aku tahu, aku tidak sendiri, aku masih mempunyai sahabat yang selalu ada untukku dalam suka maupun duka, dalam tangis maupun tawa. Mereka yang selalu menghiburku saat aku sedang sedih karena teringat sama Rian. Aku tidak mau kehilangan mereka, karena aku sangat menyayangi mereka.

Sekarang, yang harus aku lakukan adalah menggapai cita-citaku setinggi mungkin, yaitu menjadi seorang penulis yang terkenal. Aku akan membuat semua orang bangga kepadaku. Terutama orang tuaku, saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku.

»NEVER GIVE UP MY FRIEND«

*THE END*

KEBAHAGIAAN MENDATANGKAN KESEDIHAN


oleh: Theresia Rahayu Utami


Cerpen Sedih
Awal ku mengenal seorang cowok dimulai dari persahabatan dan kejadian ini terjadi pada tahun 2009... Dan saat pertemuan itu berkumpul bersama teman-teman...

Saatnya terbangun ku mendengar suara kicauan burung memanggil ku...
aku duduk di serambi depan rumah..
melihat taman bunga yang indah dan pohon-pohon di sekelilingku...

Kuambil secarik kertas untuk menulis pesan untuk keluargaku, ku langsung beranjak pergi mempersiapkan diri melangkah setiap langkah ku...

Walaupun hati tidak siap untuk meninggalkan semua kenangan senang, sedih dan bahkan menyesakkan hatiku yang ada selama ini, tapi aku siap untuk memulai hidupku...

Berawal dari persahabatan ku sangat lama ku jalani, Rafael seorang teman yang sangat akrab sebelumnya dengan temanku... dan tidak menyangka dari persahabatan mereka menimbulkan suatu keraguan dalam hatiku. Bahkan pikiran ku memulai untuk menanyakan beberapa pertanyaan untuk temannya, tapi aku tidak siap untuk mengatakannya mungkin aku butuh waktu untuk itu.
Ternyata dari keraguan itu.. yang menimbulkan aku semakin dekat dengan Rafael.

Tiba-tiba Rafael menelpon aku dan mengajak aku untuk pergi ke Mal terdekat daerah rumah kita.

Dengan senyum malu aku menjawab "ya".

20 menit Rafael datang untuk menjemput ku dan segera kita berangkat, dengan senangnya Rafael menyambut ku dan meraih tanganku untuk memeluk badan nya.

"Ayo, pegang badan ku yang erat karena aku mau kencang mengendarai motorku"... tanya Rafael kepadaku.

"O ya jangan takut aku pegang erat badan kamu," jawabku, walaupun dengan malu nya aku menjawab.

Seiring berjalannya... sampai tujuan kita langsung ke tempat makanan...

"Kamu sudah makan...?" tanya Rafael kepadaku.

"Ayo kita makan," jawabku.

Siap memilih menu kita masing-masing.


Sambil menunggu makanan tiba, memulai untuk obrolan... Tatapan Rafael yang penuh arti dan aku membalasnya dengan senyuman.

Tiba-tiba... makanan datang... dan siap santap makanan ini.

"Ehhmm enaknya makanan ini ya," kataku.

Tiba-tiba teman-temannya Rafael datang dan menghampiri kita untuk bergabung. Semakin seru dan suasana semakin ramai.
"Asyiknya berkumpul di tempat ini ya..???" kataku.

Waktu semakin larut malam. Segera kita meninggalkan tempat dan bergegas untuk pulang.

Terbaring nya aku di tempat tidur sambil mendengarkan musik. Dan siap untuk tidur...


Perlahan-lahan aku membuka hatiku untuk Rafael.
Mengenal keluarganya Rafael dan mereka pun menyambut ku dengan senyuman.

"Silahkan duduk", sapa mamah nya Rafael.

"Iya bu" jawabku.

Dengan sopan mamah nya menyapa aku. Dengan berjalannya waktu semakin larut malam aku berkunjung di rumah Rafael.

"O ya aku pulang dulu ya, sudah larut malam nih", kataku.

"Terima kasih ya sudah datang", jawab mereka.

Seiring waktu aku bersama Rafael, semakin hari semakin dekat kita berdua...

"Hai Res, besok kamu ada acara kemana..?" tanya Rafael kepadaku.

"Tidak kemana-mana, memang kenapa..?" jawabku.

Dari pertanyaan itu yang membuat aku semakin bingung untuk menjawabnya, dengan tangkas nya aku menjawab "boleh".
Tersenyum lebar Rafael kepadaku. Pergi ke suatu restoran tak jauh dari rumah kita, dan Rafael memilih tempat makan yang bagus dan suasana yang sangat romantis. Dengan suasana tempat yang di sekeliling nya bunga-bunga dan ada satu lilin diatas meja makan kita.

"Indah sekali tempat ini" tanyaku. Rafael menyiapkan ini semua untukku..

Dengan iringan musik yang indah dan membuat suasana kita semakin hangat. Tak luput dari pembicaraan kita ada tawa dan senda gurau.

Hening sejenak..

Rafael terima telepon dari teman dekatnya, dan mengundang temannya untuk datang di acara makan malam bersama...

Selesai makan, kita semua bermain bilyard dengan pasangan kita masing-masing. Seru dan ramai kita saling berlomba... dari bermain bilyard tidak sengaja aku melihat tatapan Rafael tertuju kepadaku. Dengan segera Rafael pasang muka penuh malu dan merah. Aku memberanikan diri untuk menghampirinya, tersenyum lah Rafael kepadaku. Diantara teman-temannya memperhatikan kita berdua... dan mereka pun ikut bersorak-sorai dengan sambutan mereka yang membuat kita tertawa lebar.

Dengan lelahnya aku bermain, aku berusaha untuk duduk dan minum sejenak.
Tiba-tiba Rafael menghampiri ku, dan mengatakan sesuatu yang penting.
Dengan bisik-bisik Rafael berbicara denganku...
"Aku suka sama kamu", tanya Rafael kepadaku.

Butuh waktu aku menjawab itu..

"Bagaimana ya..??" jawabku.
Tak secepat itu aku menjawab ya, tidak sabar Rafael menunggu jawabanku.

Seringnya kita bersama.. dan hampir semua tempat kita kunjungi...
Suasana yang berbeda, tiba-tiba ide dari Cumi untuk membuat acara bakar ayam di rumahnya. Aku bersama cewek nya Cumi menyiapkan beberapa nasi dan minuman. Dan laki-laki nya menyiapkan arang-arang nya, untuk ayamnya segera dibakar. Berharap ayamnya segera selesai..

Sambil menunggu ayamnya matang, Rafael berusaha menghibur Res dengan menyanyi sambil bermain gitar penuh semangat dan gembira...

Segera ayam disantap dan menikmati suasana malam yang sejuk dan dingin.. dan melihat bintang-bintang yang indah.

"Mantap sekali ayam ini ya," kataku. Dengan lahap nya mereka menyantap ayam yang masih hangat.

Hari semakin cepat berganti dan waktu semakin berubah setiap detik nya...

Tidak kusangka pertemanan kita semakin akrab dan berlanjut lama..
Buat kejutan untuk Rafael, selesai aku pulang dari kuliah.. aku berusaha untuk telepon Rafael.

Ternyata Rafael yang mengangkat teleponnya,
"Hai Rafael, nanti sore aku mau kamu datang ke rumahku...??" tanyaku.

"Ya boleh" jawab Rafael.

Dengan segera aku persiapan diri untuk mandi. Mamah ku menyapa ku dengan wajah yang penasaran... Selesainya aku mandi... tak lama Rafael datang dan menunggu ku di teras depan rumahku. Segera Mamah ku menyapanya dan mengobrol dengan Rafael. Dari pembicaraan mereka terdengar dari kamar ku.. Penuh curiga aku segera keluar dan bertemu dengan Rafael dan mamah ku. Tak lama kemudian mamah ku meninggalkan kita berdua, sambil menunggu waktu.. aku menyiapkan minuman dan makanan.

Tidak mengerti apa yang dibicarakan Refael tentang dirinya, dengan pasang wajah yang serius... Tapi aku membalasnya dengan wajah yang lucu agar suasana tidak tegang. Ternyata dari pembicaraan itu yang membuat aku semakin penasaran dan ragu. Tetapi aku berusaha untuk tenang.. sambil Rafael memegang tanganku penuh erat dan tatapan yang tidak sanggup untuk mengatakan kepadaku...

Sekian lama aku menunggu dari sebuah jawaban...

Tak lama aku berpikir panjang... untuk datang dan mencari tahu dari teman dekatnya.
Mudah-mudahan dari penasaran ku, aku dapat jawaban yang membuat hatiku lega.

"Hai Cumi... apa kabar..??" tanyaku. Dengan pasang wajah yang kaget Cumi menyapa ku.

"Hai.. Aku baik-baik aja Res, tumben kamu main ke tempatku," Jawab Cumi.

Dipersilakan duduk aku di ruang tamunya. Mungkin ini terlalu berani aku bicara dengan Cumi... berapa menit kemudian cewek nya Cumi datang dan menyambut ku...

Cewek nya Cumi bertanya kepadaku...
"Res kamu tumben datang ke sini.. ada apa ya..??"

Aku mau bicara sesuatu tentang Rafael, jawabku.

Dari obrolan kita bertiga semakin menegangkan.. ternyata dari obrolan Rafael dengan mamah ku yang membuatku kaget.

"Apakah ini benar..??" jawabku.
Ternyata mamah ku tidak suka dengan Rafael. Dan supaya Rafael meninggalkan aku.

Kenapa ini bisa terjadi aku mencintai seseorang tetapi.... ??

Bahkan aku berusaha untuk lebih dekat dengan Rafael.. agar dari cerita ini semua, tidak membuat aku jauh dari Rafael. Aku akan berusaha memberikan semangat untuknya...

"Bagaimana hubungan aku berikutnya dengan Rafael...??" Cumi dan cewek nya berusaha untuk menenangkan aku juga.

Memberikan waktu untuk berpikir antara Res dan Rafael...

Pertemuan aku tiba-tiba dengan Rafael.. dengan tempat yang sama sewaktu aku kenal Rafael pertama kali.

"Kamu mau minum apa...?" tanyaku.

"Es kelapa aja," jawab Rafael. Tatapan Rafael yang penuh penasaran dan tanda tanya..

"Ada apa sebenarnya Res..??" tanya Rafael.

"Hmmm..." jawabku.
Aku berusaha dengan tenang untuk menjelaskan ini semua dengan Rafael.

"Sebelumnya aku minta maaf, aku sudah sayang sama kamu tapi...??"
Rafael memegang tangan Res dan untuk segera mengatakan nya.

Hening sejenak sambil menahan nafas perlahan-lahan...

"Rafael sepertinya kita sampai disini aja hubungan kita," kataku.

Tidak menyangka dari pikiran Rafael secara tiba-tiba. Mataku berbinar-binar, sedikit demi sedikit aku menitiskan air mata.
Diambilnya tisu dan segera Rafael mengusap air matanya Res.

"Kenapa ini bisa terjadi..?" kata Rafael.

"Akupun sudah bahagia bersama kamu Rafael", jawabku.

"Mungkin ini sudah jalan terbaik buat kita...", kataku.

Dari pertama kali Rafael berbicara dengan mamahku. Akupun sudah tahu.. tapi aku butuh waktu untuk membicarakannya ini semua dengan Rafael.

Kemungkinan aku saja yang menyudahi hubungan ini.

Hai Res.. kenapa kamu mesti menangis..??” tanya Rafael kepadaku.

Ku terdiam dan tidak bisa menjawab apa-apa lagi.

Kita bisa berteman kan..?? jawabku.

"Walaupun kita sudah tidak ada hubungan lagi, tapi kita bisa bertemu lagi kan..." kataku.

Ternyata kebahagiaan yang kita miliki belum tentu juga untuk selamanya..
*****

Masih Bisakah Hari Itu Terulang ?


 oleh: Diah Novianti

“Fio, tunggu…!”, langkahku langsung terhenti kala Denis memanggilku. “Ada apa ?” ” Ini, buku latihanmu ketinggalan.”kata Denis. “Makasi” jawabku sambil tersenyum. Denis membalas senyumku, senyum manis yang memberikan arti bahwa ia adalah sosok anak muda yang ramah dan baik hati.


Ya, dialah Denis. Siswa SMA 46 Jakarta yang cukup banyak punya penggemar. Aku pun sudah lama memendam rasa kepadanya. Aku dan dia memang sudah kenal sejak lama karena dari sekolah dasar aku sudah sekelas dengannya. Awalnya, tak ada kedekatan apapun di antara kami, hingga suatu hari Denis mengajakku pulang bersama. “Mau pulang sama aku nggak ?” tanyanya sambil tersenyum. Senyum yang dapat membuat siapa saja melayang karnanya. “Bole aja”, tanpa basa basi aku langsung mengiyakan ajakan itu. Dari sana, aku mulai dekat dengannya. Dan akhirnya, saat itu pun tiba. Denis memintaku untuk menjadi pacarnya. Tak perlu banyak waktu untuk menjawab semua itu karna memang itulah mimpiku sejak SMP.

Kini, hari-hariku pun sudah ditemani oleh Denis. Semua terasa sangat menyenangkan. Dan ternyata, itu hanya awalnya saja. Ketika hubunganku dengannya memasuki usia ke-3 bulan, saat itulah mimpi burukku datang.

“Fio, sini, aku mau ngomong sesuatu.”kata Denis. Aku langsung menelan ludah, tahu bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi padaku. “Aku mau kita temenan aja.”lanjut Denis.

Taaarr ! Seakan ada ribuan cambuk yang mengenai hatiku. Aku langsung menitikkan air mata, tetapi segera kuhapus tanpa sepengetahuan Denis. Aku tak ingin lemah di hadapannya. Aku hanya diam.

“Fio, maafin aku…” Aku langsung berlari sejauh mungkin, tak peduli walau langit sedang menangis seakan tahu apa yang kini tengah aku rasakan. Aku berlari di tengah derasnya hujan, tak ada tanda-tanda kalau Denis akan mengejarku. Biarlah, kataku dalam hati.

Keesokan harinya, tak sengaja aku bertemu Denis di sebuah pusat perbelanjaan. Ia bersama seorang perempuan cantik, berkulit putih, manis, tinggi pula. Ideal sekali untuk ukuran seorang wanita sempurna. Oh Tuhan, ironis. Satu kata yang dapat mewakilkan keadaanku saat ini setelah aku berusaha untuk mempertahankan semuanya. Kini, hancur sudah semuanya karena orang yang kusayangi.

Aku ingin sematkan bintang di dahinya, agar ia tahu betapa besar rasa sayangku padanya. Tuhan, masih bisakah hari itu terulang ? Hari dimana aku dan Denis masih bersama .

BULAN PENUH KECEWA


Oleh Cha HfgRilya

April…..
Dalam hidup ini aku tidak pernah berpikir semua hal yang bernama kemunafikan atau hal yang membuat sakit hati. Hari ini tepat 1 tahun hari jadian kami, aku bahagia memiliki dia, orang yang selalu setia dan sabar dengan sikap ku yang super egois. Dan satu hal yang buat aku hari ini agak tampak lesu , aku berencana buat putus tepat di hari jadian kami. Sesuai rencana kami bertemu setelah aku pulang sekolah. Saat di gerbang sekolah aku sudah disambut oleh senyum manisnya.


“capek ya?” sapa Rian

“nggak kok kak, nggak kuliah hari ini?”berusaha untuk basa basi

“kuliah cuman tadi jam9 udah pulang”

“oke deh, pulang yuks , panes banget” aku mengibaskan tangan ku sambil menahan panas teriknya matahari.

Diperjalanan pulang aku masih tetap diam, dia Nampak kebingungan dengan tingkah laku yang aku lakukan.

“Lha, kamu gak enak badan ya? Kok diam aja dari tadi”

“ehmbt gak juga, oh ya aku ada yang ingin di omongin”

“ngomong aja”

“aku tau kita akhir-akhir ini sering berantem , dan aku juga tau kakak selalu mengalah dengan semua masalah kita, tapi aku merasa berdosa kalo gak ngomongin ini ke kakak, kakak kenalkan sama Dion?”

“oh dia itu kan selalu kamu cerita”

“iya, dan sekaranga ku sama dia udah deket, dan kayaknya aku gak bisa ngelanjutin hubungan kita, maafin aku”

“Lha hari ini seharusnya kita bahagia, kenapa harus ngeluarin kata-kata yang bikin hancur berantakan, aku tau kamu becanda” lau menghentikan motor ninja nya.

“gak kak ini beneran, maaf”

“udah nyampe Lha , aku pulang dulu, oh ya moga pilihan kamu itu tepat”

Satu bulan ini aku benar-benar gak tau dengan kabar Rian, dia gak pernah telpon ataupun sms aku duluan, kalopun aku sms atau telpon dia gak pernah bales n ngangket, dan hubungan ku sama Dion sekarang resmi jadian, dia lucu buat aku gak kaku kalo berhadapan bersama dia beda sama Rian.dia juga senang bergaul sama sahabat aku, dan sahabat aku juga menyukainya.

Kami bersahabat lima orang, Sinta, Intan,Aira, dan Melinda. Kami selalu kompak disekolah, kami udah bersahabatan mulai dari kecil dan sekarang ini kami kelas 3 SMA . dalam 2 bulan ini hubungan aku sama Dion baik-baik aja, bahkan bisa dibilang mengasyikkan. Dia nganterin aku, suka ngumpul bareng sahabat aku, dan juga dia akrab sama keluarga aku, itu yang aku suka, dan buat aku benar-benar ngelupain Rian.

Sebenarnya awal perkenalan aku dengan Dion saat itu dia punya sepupu yang sekelas dengan aku, karena aku juga termasuk siswi yang smart d SMA itu maka aku suka koleksi buku paket, jadi dia minjem buku paket, karena ada tugas dari kampusnya. Sejak itu kami mulai dekat tapi gak langsung jadian karena aku lebih tertarik sama Rian yang kata-kata anak dia super pintar di kampusnya, dan akhirnya aku jadian sama Rian bukan Dion.

September….
Hari ini, sahabat aku ngajak ngmpul, aku juga gak tau kenapa dadakan sekali, katanya ada yang mau di omongin, sore itu mereka nyampe dirumah aku.

“tumben banget ya dadakan banget, besok disekolahkan bisa cerita”

“ohya Lha, gimana hubungan kamu sama kak Dion?”Intan memulai pembicaraan.

“baik-baik aja, barusan juga baru telponan, kenapa?"

“aku dan temen-temen gak suka kamu sama dia, mending kamu putusin aja kak Dion” ujar Intan semangat.

“kenapa? Kok gitu? Emank ada salah apa?”

“Lha, maafin aku yah, aku baru sekarang ngomong sama kamu , kak Dion dalam seminggu terakhir ini sering ngajak aku ketemuan, dan katanya hari ini akan putusin kamu demi aku, tapi aku bilang gak bisa, karena aku sayang kamu Lha. Dia gak pernah suka sama kamu, dia Cuma mau main-mainin kamu dan aku harus jujur sama kamu, kak Dion itu jahat Lha” Melinda sambil memelukku.

“apa?” entah apa yang aku pikirkan yang pasti aku ngerasa dadaku sesak dan benar gak terasa air mata itu jatuh tanpa aku sadari ,

“udah lah Lha, kenapa harus nangis harus yang sekarang kamu lakuin putusin dia, kamu mencintai orang yang selama ini nggak pernah suka sama kamu” Sinta berusaha untuk menegaskan.

Aku mengambil handphone ku dan menelpon kak Dion, dan terdengar suara disana yang membuat aku sebenarnya enggan untuk bicara.

“hallo, kenapa Lha?”

“makasih ya kak, sayangnya aku nggak niat lagi kita pacaran , dan jangan lagi ganggu hidup aku, kita putus”

Udah 2 hari ini aku gak pernah mau ketemu sama Dion, dia udah telpon berkali-kali aku gag pernah angkat , aku tau mungkin dia merasa bersalah dengan sikapnya yang begitu. Saat aku lagi tiduran dirumah , terdengar suara ketukan pintu, dan aku keluar yang aku lihat sosok Dion yang Nampak pucat.


“kenapa? Apalagi?aku lagi sibuk buat tugas”

“kakak pengen ngomong Lha, setelah kakak jelasin kita boleh berakhir”

“masuk” dengan wajah bête

“Lha, maafin kakak untuk itu, mungkin rasa suka kakak terhadap Melinda salah”

“gak kok kak, itu udah hak kakak buat sama dia”

“jujur awal kita pacaran kakak nggak pernah suka sama Lala, tapi saat saat kakak kehilangan Lala , kakak merasa menyia-nyiakan orang yang benar-benar sayang sama kakak, kakak butuh Lala, percaya ato gak, kakak pengen kita kayak dulu”

“maaf kak, kayaknya aku nggak bisa, lebih baik kita akhiri saja, aku udah ikhlasin semua, jadi sekarang aku ingin kakak jalanin hidup kakak dan juga aku sebaliknya”

“ makasih, tapi kakak masih berharap kita bisa seperti dulu, dan kakak benar2 ingin menebus dosa kakak”

“gak ada yang salah”

Sejak saat itu dalam pikiran ku benar-benar ingin melupakan semua hal terindah itu, karena saat setiap kali mengingat Dion yang ada rasa sakit karena dia berusaha mencintai ku hanya untuk buat aku tersenyum. Dalam kesendirian ku yang ada bayangan Rian sering muncul , dia yang benar-benar mencintai ku malah aku sia-siakan. Mungkin ini juga karma buatku.

Dan aku akan menjadikan ini pelajaran, bahwa tidak selalu orang yang kita cintai itu baik untuk kita, maka itu aku tidak akan pernah menyianyikan orang mencintaiku hanya untuk orang yang aku cintai.
THE END

GARA-GARA SI BENDA BUNDAR


oleh: Putria. Pebriana. Sitanggang
               Cuaca cerah dan sejuk menyelimuti Kota Tambun tepatnya di GOR Tambun. Nabila dan teman-teman seteamnya sedang menunggu waktu pertandingan mereka. Nabila atau biasa dipanggil Bela adalah seorang atlet basket disekolahnya. Dia dikenal sebagai gadis yang baik, ceria dan bertanggung jawab. Maka, tak heran dia diberi kepercayaan menjadi wakil kapten di klub kesayangannya yaitu “DWI WARNA”. Memang bukan pertama kalinya team tersebut mengikuti perlombaan Libala Cup. Sudah dua kali Nabila mengikuti pertandingan tersebut. Tahun lalu Bela dan teman-teman seteamnya mendapatkan juara ke-1 di Libala.

               Saat sedang bermain passing-passingan bola, tak sengaja temannya melempar jauh bola itu. Dan mau tidak mau Bela mengambilnya, ternyata bola tersebut terjatuh didepan seorang cowok berwajah tampan, berpostur tinggi. Ia adalah Reigy pemain basket dari klub “GALAXI”, Reigy seorang cowok jutek namun humoris. Ia pun memberikan bola tersebut kepada Bela.
               “Nih bolanya” sambil memberikan bola kearah Bela.
               “Terima kasih ya, udah ngambilkan bola ini.” Sambil mengambil bola tersebut.
               “Iya sama-sama, lo dari klub mana?” Tanya Reigy.
               “gw dari klub DWI WARNA, kalau lo?” tutur Bela.
               “Oh, gw sih dari klub GALAXI, lo udah tanding? Ucap Reigy.
               “Udah kok, tadi pertandingan pertama.” Sambil tersenyum.
               “oh, terus menang ya, hmm kalo gw sih nanti pertandingan terakhir.” Ungkap Reigy.
               “iya team gw menang, wah semangat ya moga menang. Hmm yaudah gw pergi ya thank loh atas semuannya.” sambil melambaikan tangan.
               “makasih loh sportnya, iya sama sama.”tersenyumlah Reigy seketika.

               Cowok itu seperti merasakan hal yang berbeda saat bertemu dengan Bela. Ternyata ia jatuh cinta terhadap Bela, begitu pun sebaliknya. Tanpa disadari mereka memikirkan satu sama lain, Reigy ingin sekali meminta nomor hp Bela namun dia tidak berani memintanya. Waktu pun menunjukkan pukul 16.33 sore, saat itulah team “GALAXI” akan bertanding melawan team “STAR”. Bela yang mendukung team “GALAXI” di tribun penonton, selalu tersenyum jika memandang Reigy. Cowok itu membuat Bela tak henti-hentinya memikirkan wajahnya. Sambil bersorak sorak, Bela mendukung Reigy. Akhirnya team “GALAXI” menuaikan kemenangan dengan skor 45-32. Team “GALAXI” dan “DWI WARNA” mendapatkan juara pertama di tournament LIBALA tersebut.

               Saat upacara penutupan dan pemberian hadiah bagi para pemenang, Reigy dan Bela pun menjadi perwakilan dari setiap klub. Hati Bela sangat senang saat bersampingan dengan cowok tersebut. Tak disangka, mereka berphoto bersama saat pemberian Piala penghargaan itu. Reigy pun merasa senang dapat berdekatan dan tersenyum bersama kala itu. Selesailah upacara penutupan tournament LIBALA. Para peserta tournament itu pun telah meninggalkan Gor itu. Reigy yang mencari Bela dikerumunan orang sangat khawatir bila tidak menemukan cewek itu. Namun, saat ia berdiri dan memandangi satu persatu orang orang didepannya tiba tiba ada seorang gadis menepuk punggungnya. Ternyata gadis itu adalah Bela.
               “Hai, ngapain lo disini oiya dari tadi kita belum kenalan gw Nabila panggil aja Bela.” Sambil mengulurkan tangannya.
               “hmm iya gw Reigy.”sambil berjabat tangan dengan Bela.
               “oh iya, lo mau pulang ya yah kita gak bisa ketemu lagi deh.”
               “iya, haha iya yah, hmm gw boleh minta nomor hp lo gak?" Tutur Reigy.
               “oh boleh kok nih number gw.”sambil mengucapkan nomor handphonenya.
               “terima kasih ya, oiya lo pulang kemana?” Tanya Reigy.
               “sama sama, gw pulang ke Cikarang Utara gy, kalo lo pulang kemana?” Ucap Bela.
               “hah? Cikarang Utara looh kita searah dong, emangnya lo tinggal dimana?” Tanya Reigy.
               “hah masa? Wah dunia sempit banget ya, haha gw tinggal di dekat Perum Kebon Kopi, kalau lo tinggal dimana?” ungkap Bela.
               “wah wah dekat dengan gw dong, gw tinggal di Perum Puri Cikarang Hijau.”Jawab Reigy.
               “haha,, kok bisa gitu ya, apakah takdir?”
               “jika ini suatu takdir, wah bersyukur banget gw, oh ya lo pulang sama siapa?”Tanya Reigy.
               “haha,, gw juga, sama…” omongan Bela pun terputus saat bunyi klakson mobil.
               “tinn.. tinn. Tiinnnn”
               “eh itu bokap gw, yaudah gw pergi ya, bye.” sambil melambaikan tangan.
               “bye juga , hati hati ya Bel.” Sambil tersenyum.

                 Hari demi hari pun terlewati, Bela dan Reigy menjadi sangat dekat semenjak tournament LIBALA tersebut. Mereka sering smsan ataupun telfonan, bahkan sering pergi jalan bersama. Reigy yang merasa sangat menyayangi Bela pun mengatakan isi hatinya kepada Bela saat berjalan jalan di sebuah taman.

                 “Bel,, gw boleh ngomong sesuatu tidak?” Tanya Reigy.
                 “lo mau ngomong apa gy? Silahkan ngomong aja.” Jawab Bela.
                 “Sebenarnya gw suka sama lo saat pertama kita ketemu, gw baru bisa jujur sekarang selama ini gw coba memberanikan diri tapi saat inilah gw baru berani mengatakannya.”
                 “hah” Bela pun terdiam sejenak.
                 “kenapa, lo gak suka ya sama gw? Yaudah gakpapa kok kita bisa berteman kaya dulu lagi kan ?”
                 “bukan itu, tapi sebenarnya gw juga suka sama lo hanya saja gw belum percaya lo mengatakan itu sama gw.” Ucap Bela.
                 “yang bener berarti lo mau jadi pacar gw Bel?” Tanya Reigy.
                 “iya gw mau gy.” sambil tersenyum.

Akhirnya Reigy dan Bela pun berpacaran menjalani kisah cinta di masa remajanya.

-------------------SELESAI--------------------

Hate The Rain


oleh: Farhatul Aini


Tetesan air dari langit yang datangnya tak pernah terduga, kadang dia datang begitu lama sampai seseorang menangis membutuhkannya, namun tidak dengan aku, terlalu banyak kenangan dan kesakitan yang tercipta karena hujan, dan kini aku benci hujan.

Cerpen Cinta Hate The Rain
Hari ini langit menghitam terlihat di pekarangan sekolahku, hal yang biasa karena sekarang sedang musim penghujan, tetesan benih airnya mulai turun dari atas langit kejauhan sana. Semua yang berada di luar kelas kini masuk ke dalam ruangan membuat kelaspun menjadi sempit dan ramai karena suara anak-anak yang tak bisa diam, itulah kebiasaan ketika belum ada guru pengajar masuk.
mata pelajaran terakhir telah dimulai, walaupun pembelajaran agak terganggu dengan curah hujan, namun bu guru tetap melanjutkan belajar sampai bel pulang sekolah.
Musim penghujan benar-benar menghambat aktivitasku, hujan tak berhenti sampai pulang sekolah tiba, kini aku harus berjalan ke depan halte sekolah, namun ketika kakiku baru melangkah keluar kelas tiba-tiba terlihat Kevin, kakak kelasku berdiri di luar seperti sedang menunggu seseorang. Dan dia menyapaku rupanya.
“Ness, mau ga pulang bareng kakak ?” sapa kevin dengan tiba-tiba
Perasaan tak diduga saat itu, aku memang sedang dekat dengan Kevin, tapi selama kedekatanku tak pernah ku berfikir dia akan seberani itu langsung mengajakku pulang bersamanya.
“Tapi ka, sekarang hujan aku harus pulang sampai hujan berhenti.”
“Gapapa Ness, kakak bakal tunggu kamu sampe hujan berhenti biar bisa pulang bareng kamu.”
Beberapa kali aku menolak, namun Kevin tetap memaksa untuk menunggu.
akhirnya aku menunggu hujan berhenti bersama Kevin. Lama sekali sampai suasana sekolah sepi mungkin hanya kita berdua disitu.
Dikeadaan suasana yang sepi, romantis dan hanya kita berdua duduk di depan kelas dengan memandang hujan turun, tiba-tiba Kevin membalut tanganku dengan tangannya lalu tatapan tajam keluar dari matanya menatapku dengan keseriusan.
“Ness kakak sayang kamu, mau ga kamu jadi pacar kakak ?"
Tanpa berbasa-basi kevin menyatakan cinta padaku, aku sontak binTgung, kaget, dan tak pernah terfikirkan.
“Tapi kak, kita kan baru kenal.”
“Tapi kakak sayang sama kamu, mungkin terlalu cepat apa yang kakak katakan, jangan lihat seberapa lama waktu kita bertemu dan mengenal, lihatlah ketulusan kakak.”
Melihat tatapan matanya terasa ada ketulusan, dan disitu aku benar-banar luluh dengan perkataannya.
“Baiklah, sebenarnya aku juga sayang sama kakak.”
“Jadi sekarang kita pacaran?”
Dengan malu-malu Nessa menjawab.
“Ya, kita pacaran.”
Tanpa befikir panjang, Kevin langsung mencium kening Nessa dan memeluknya, pelukan hangat pertama yang Nessa rasakan dari seorang kasih yang amat ia sayang sekarang.
Perbincangan yang cukup lama dan tidak membosankan membuat hari semakin sore dan gelap tanpa hujan berhenti aku dan Kevin memutuskan untuk pulang.
masih terasa rintikan hujan yang tak henti motor kevin melaju kencang menuju arah rumahku, disaat perjalanan kevin menarik erat tanganku, membalutnya kelingkar pinggangnya, terasa sekali ada perasaan berbeda dihatiku. Getaran cinta yang terasa semakin yakin bahwa dia akan menjadi kekasih terindahku.
Laju Kecepatan motor yang kencang, membuat tanganku semakin erat memegang lingkaran pinggang kekasihku, dan tanpa terasa seperti ada suara gesekan ban dengan aspal yang sangat keras, membuat telinga terasa sakit untuk mendengarnya, lontaran dan suara jeritan terdengar samar-samar lagi semuanya terasa gelap dan hilang, namun rasa sakit di tubuh ini sangat terasa.
· ****
Saat mata masih terpejam mata rapat, namun pikiranku terasa hidup kembali, membayangkan gesekan ban motor yang kencang lalu mengingatkanku pada kevin, ingin aku teriak dan memanggil namanya namun susah dan sakit sekali, pelahan ku membukakan mata dengan susah payah, ku lihat disekelilingku terdapat Ayah dan Bunda yang menggemgam erat tanganku, dan beberapa keluarga, teman dekat lainnya rupanya mereka sudah menanti kesadaranku namun hanya satu yang tak terlihat Kevin, dimana dia ? aku benar benar merindukannya ? ingin melihat wajahnya, semuanya tentang dia?
Ayah dan Bundapun langsung menanyakan keadaanku.
“Bagaimana keadaanmu sayang.”
ku jawab dengan terpatah-patah
“Sakit, pusing. Dimana kevin bun ?”
namun Bunda diam saja, aku yakin mungkin Bunda belum mengenal Kevin karena kita baru jadian dan aku belum sempat mengenalkannya pada Bunda.
Lalu Lala mendekat mengahampiriku, dia sahabat dekatku. Berkata sambil membelaiku penuh rasa kasihan.
“Ness, kamu yang sabar yah.”
“Ada apa si la, ayo critain apa yang terjadi ?” kepala ku mendadak pusing
“Kevin sudah tenang disana, kamu gausah khawatir.”
“Tenang dimana la, Kevin baik-baik saja kan ?”
Tiba-tiba Bunda juga ikut membelaiku, Lala dan bunda ikut mengeluarkan air matanya.
“Nessa, Kevin ga bisa selamat. Tapi Bunda bersyukur kamu masih bisa bertahan sayang.”
Perkataan Bunda tadi serasa langsung menusuk paru-paruku, membuatku ingin berhenti bernafas saja, otakku tak bisa berfikir jernih lagi. membuatku ingin lari dan memeluk kevin. Pelahan-lahan semuanya kembali normal, dan ku keluarkan air mata yang sejak tadi rasanya ku tahan.
* * *
Kini ku lari dan ku lihat disana kevin sudah tak berdaya, tubuhnya memar dan bekas darah yang masih memerah terlihat disekujur tubuhnya, namun dia tetap kevinku yang aku sayang, dia tetap terindah untukku.
Ingin ku menyalahkan diriku atas semua ini, rasanya benar-benar aku ingin sekali menolak takdir ini, dibalik semua itu aku terfikirkan jalan aspal yang licin dan gesekan ban yang kencang dan itu semua dibuat oleh hujan. Dan hujan telah menjadi saksi cintaku dengan Kevin, mengingatkanku pada semua tentang Kevin.
---

TAK SECANTIK CINDERELLA


Oleh: Nining Suarsini Juhry

        Ku tatap wajahku di depan cermin sambil memperhatikannya lekat-lekat. Sungguh ironis aku memang cewek antik seperti halnya yang di katakan teman-teman kampusku. Kacamata besar plus minus tebal di tambah lagi behel serta dandanan ku juga yang amat sangat biasa, hanya jeans dan kaos oblong yang agak kebesaran dan tak lupa tas ransel. Sungguh tidak ada yang bisa menarik hati kaum adam. Soal penampilan aku memang sangat cuek, aku tidak terlalu memikirkan hal itu. Tapi soal pelajaran aku jagonya di tambah lagi soal radio. Yapp di singgung soal radio, aku adalah penyiar radio, menurut rekan kerjaku sesama penyiar, aku termasuk penyiar yang memiliki banyak fans. Bukan karena wajah dan penampilanku, melainkan suaraku yang merdu, kata mereka suaraku sangat merdu dan setiap cowok-cowok yang dengar bisa klepek-klepek dan membayangkan kalau aku ini wanita cantik bak cinderella.

        Seminggu yang lalu ada seorang cowok yang mengajakku diner, cowok itu adalah salah satu penelfon setia di radio ku. Dia sangat penasaran dengan diriku. Sampai-sampai dia bela-belain minta nomor handpone ku di semua kru radio. Berkat saran dari sahabatku keyko akhirnya nomor handpone ku akhirnya ku berikan juga. Menurut keyko “apa salahnya menjalin pertemanan dengan fans, kan nggak ada salahnya. Siapa tau orangnya cakep kan kamu bisa dapat ke untungan dari situ, lagian kamu juga kan jomblo”. Keyko memang benar, aku sudah sangat lama menjomblo. Tapi kadang-kadang aku ragu dengan diriku sendiri apakah ada laki-laki yang mau menerimahku apa adanya ?? teman-teman kampus bahkan kru radio saja tidak ada yang tertarik dennganku.

          Handphone ku tiba-tiba berdering dan menyadarkanku dari lamunanku. Ku perhatikan layar hp ku, ternyata “rangga” yang menelfon. Hari ini kami janjian bertemu di sebuah cafe. Dia mengajakku diner. Hari ini aku sudah tidak bisa lagi menolak karena ini ajakan yang ke tiga kalinya setelah aku menolak ajakannya karena alasan tertentu. Aku malu bertemu dengannya dengan kondisiku yang seperti ini. Aku takut kecewa dan mengecewakannya. Menurutku dia sangat baik meskipun baru seminggu berkenalan lewat via hp. Mau tidak mau aku harus pergi. Tepat jam 08.00 aku berangkat kesana. Aku mengenangkan baju biru sesuai janji agar dapat saling mengenali. Ketika sampai disana, aku melihat seorang cowok yang dari tadi menunggu. Aku yakin dia rangga karena baju yang dia kenakan sama seperti warna bajuku. Sungguh tidak di sangkah, sosok yang duduk di sana sangat sempurnah, dia cakep, putih, dan memakai kacamata. Kakiku terasa berat melangkah untuk menemuinya, aku tidak pantas untuknya, dia terlalu sempurna untukku . Akhirnya aku memutuskan untuk pulang, tapi terlambat dia  sudah terlanjur melihatku. Langkahku pun semakin ku percepat dan buru-buru mengambil taksi. Ku dengar dia berteriak memanggil namaku tetapi tetap saja tidak ku hiraukan. Maafkan aku rangga ucapku dalam hati.

           Seminggu setelah insiden itu, aku tidak lagi berkomunikasi dengannya, tak ada lagi deringan sms atau telfonnya di hp ku bahkan dia sama sekali tidak pernah menyapa di radio. Mungkin dia kecewa atau tidak ingin lagi mengenalku. Ada sedikit perasaan sedih yang ku rasakan, seakan-akan ada yang hilang dari diriku. Entah itu apa. Apakah mungkin aku munyukainya ?? andrea...andrea kamu jangan gila dong, kamu jangan cinta sama orang yang tidak mungkin mencintaimu. Batin ku berbicara.

           Sehabis siaran ku putuskan untuk pulang cepat. Hari ini aku sangat bad mood sekaligus capek. Padahal hari ini keyko mengajak ku makan di luar tapi ku tolak. Keyko mengerti dengan apa yang ku alami sekarang. Dia Cuma memberikanku motivasi dan saran.

           Malam itu aku kedatangan tamu, awalnya aku sangat penasaran karena baru kali ini aku kedatangan tamu cowok jam segini. Aku hanya tertegun sekaligus penasaran di buatnya. Aku langsung buru-buru menemuinya. Bagaikan petir di siang bolong. Ternyata cowok yang datang adalah rangga, OMG mimpi apa aku semalam. Hari ini dia tampak cool, ekpresinya biasa-biasa saja melihatku tidak sedikitpun ada rasa risih.

             Dia menyapaku dengan senyuman dan tatapan yang tulus. Dia sama sekali tidak heran melihatku. Ku balik menyapanya dan membalas senyumannya. Semuanya terasa kaku, aku sangat grogi di buatnya.

             “ngga maafin aku ya”. Ucapku memuali pembicaraan sambil menunduk. Dia hanya tersenyum sambil mengangguk. “aku udah ngecewaiin kamu, tidak seharusnya aku pergi malam itu. Tapi asal kamu tau aku bertindak seperti itu karena ada alasan. Aku nggak mau kamu kecewa melihat penampilanku yang seperti ini. Suaraku tidak secantik wajah dan penampilanku. Bahkan aku juga tidak secantik cinderella seperti yang lain katakan”. Ucapku panjang lebar. Dia hanya menatapku sambil tersenyum.

              “rea, aku tidak seperti yang kamu bayangkan. Aku tidak pernah menilai orang dari penampilan dan fisiknya”. Ucapnya dengan serius. Justru aku salut dengan kamu. Kamu adalah perempuan hebat”. Aku jadi semakin heran dan tidak mengerti dengan apa yang di bicarakan rangga. Ada sedikit ketenangan yang ku rasakan.

             Pembicaraan semakin panjang dan tak terasa dia akhirnya berpamitan untuk pulang. Tapi sebelum pulang dia sempat berkata. “kecantikan seseorang itu tidak bisa di nilai. Kecantikan hatilah yang paling utama. Jangan selalu menganggap dirimu buruk, biarkanlah orang-orang berkata apa, mereka hanya iri karena tidak bisa memiliki seperti apa yang kau miliki yaitu prestasi, karier dan ketulusan hatimu”. Kata-katanya itu membuatku sadar. Ini menjadi pelajaran besar buatku. Meskipun tak secantik cinderella paling tidak kecantikan hatinya sama seperti yang aku miliki sekarang.
**** 

Rasa Yang Tak Kan Mungkin Pudar


oleh: Novia Wahyuana Triawati

Seorang perempuan berumur 17 tahun telah menyukai seorang laki-laki yang sangat kebetulan adalah temannya dikala ia masih kecil. Perempuan ini bernama Via, parasnya sangat cantik sekali dengan rambut terurai tebal lembut sekali. Sedangkan laki-laki bernama Adi, penampilannya rapi meskipun tampangnya biasa-biasa aja. Dahulu mereka sering bertengkar, entah rambutnya via yang terkulai bebas tersebut dijambak oleh adi. Yaa..mereka berdua tidak bisa disatukan lagi bahkan guru pendampingnya pun menyerah menghadapi tingkah adi dan via yang semakin membabi buta. Emang sih masa-masa itu adalah masa anak-anak yang ingin bermain dan bertengkar.


Cerpen Cinta Remaja
Sering dengan pergantian waktu, hari, bahkan bulan mereka berdua tumbuh remaja. Namun ketika duduk dibangku SMA mereka terpisahkan. Adi pergi jauh sekolah ke luar negeri, dia mengikuti ayahnya yang bekerja disana. Perpisahan mereka tidak dilakukan, hal ini dikarenakan kepergian adi terlalu cepat sehingga tidak bisa berpamitan dengan via. 3 tahun sudah berlalu, via selalu menunggu kedatangan sahabat terbaiknya “adi” sepanjang masa. Sungguh keterlaluan adi tidak memberikan sedikit kabar tentang dirinya kepada via. Bahkan seolah-olah adi sudah melupakan kedekatannya dengan via sewaktu kecil.

Suatu ketika via duduk di tepi sungai dengan merenung berharap setelah dia menoleh ke belakang ada Adi sedang berdiri di belakangnya. “via...via..” panggilan itu sangat keras sekali perasaan via tidak karuan senangnya tetapi setelah menoleh kebelakang ternyat sofi teman sebangkunya. “kamu ngapain disini vi?” tanya sofi. Via hanya diam terpaku begitu saja. Meskipun via tidak menjawabnya sofi pun tahu kalu dia sedang menunggu cinta monyetnya. Hehehe.. sofi menyebut kisah dari via ini dengan cinta monyet. Dengan penuh rasa sayang saofi mendekati teman sebangkunya itu, “sudahlah vi, adi itu temanmu di waktu kecil jadi wajarlah kalau dia disana pasti sudah punya teman-teman baru lagi”. Dengan raut wajah yang sedih, via membenarkan perkataan sofi. Walaupun sangat sulit untuk melupakan adi dia akan berusaha demi hidupnya yang harus berjalan terus menerus.

Semuanya telah dilakukan sangat baik oleh via, dia benar-benar sudah melupakan sahabatnya. Disaat dia sudah melupakannya adi sahabat karibnya pulang ke Indonesia, memang benar semua yang di katakan sofi dia lupa akan dirinya. Via mengira kepulangan sahabatnya itu bersama dengan perempuan asing dari luar negeri, ternyata dugaanku semua itu tidak benar. Adi pergi bersama sofi teman sebangku via. Tega sungguh sangat tega, meskipun sudah diperlakukan demikian via masih saja berpikiran positif dia masih bersikap baik sama adi dan sofi. Yang membuat via sagat sedih dan menyesal adalah pernah mengan adi dan sofi yang sangat begitu baik kepadanya, tidak itu saja adi selama ini tidak menyadari keberadaanku dan perubahan sikapku ke dia. Sudahlah, mungkin ini semua memang takdir dan sudah jalan dari yang Kuasa.

Via akan selalu mengenang kebersamaan sewaktu kecil meskipun mereka berdua sering saja bertengkar tapi pertengkaran itu malah yang membuat via mulai jatuh cinta pada pandangan pertama.
*****

Cintaku di Provinsi Sebelah


oleh: Chikita Nawaristika

"abii sayang bunda,," Yaa, kata-kata itu menjadi kata-kata yang paten di dengar oleh Chika setiap harinya. Kenapa nggak, soalnya ada Revan yang setiap hari selalu mendendangkan kata-kata itu dengan fasih dari bibirnya yang manis itu, hhehe .


Cerpen Cinta Persahabatan
Revan dan Chika emang ada hubungan special sejak revan ngungkapin isi hatinya ke Chika. Hubungan mereka penuh dengan godaan, tapi mereka tetap kuat dan selalu berusaha untuk tetap melalui semuanya bersama-sama.

Perkenalan: Chika punya sahabat dekat, namanya Aiik, dan Aiik lah yang ngenalin Chika sama Revan. Umur Revan dan Chika nggak terpaut jauh, mereka cuma beda satu tahun. Pada dasarnya Revan dan Chika punya latar belakang yang sama, dan hal inilah yang membuat mereka merasa kalau mereka tuuh 'sama'.

Orang tua Chika telah berpisah sejak Chika duduk dibangku kelas 6 sd. Begitu pula dengan Revan, orang tua Revan juga telah berpisah, bedanya itu terjadi ketika Revan sudah duduk dibangku kelas 10 SMA, tidak lama setelah Revan kenal Chika.

Saat itu Chika memang menjadi satu-satunya orang yang selalu ngasih semangat buat Revan. Agar Revan nggak terlalu sedih dan ngerasa sendiri gara-gara hal itu. Soalnya Chika udah tau gimana rasanya kalau ada diposisi Revan. Chika terus yakinin Revan kalau semuanya belum berakhir sampai disitu dan Revan harus tetap semangat, Revan harus bisa tunjukin ke orang tua Revan, kalau hal itu nggak ngebuat hidup Revan berubah dan Revan akan tetep jadi Revan, Revan yang lucu, konyol, nyebelin, tapi nyenengin, hhehe.

Revan jadi sering cerita-cerita ke Chika, bahkan setiap hari. Dari situlah pepatah jawa dibuktikan -witing trisno jalaran songko kulino- . Mereka jadi deket, tambah deket, dan semakin deket.

3 bulan setelah itu Revan nembak Chika, tapi Chika selalu pura-pura cuek dan tak menghiraukan perkataan Revan. Chika cuma pengen tau aja, Revan serius apa nggak. Soalnya yang Chika tau Revan tuh playboy, banyak ceweknya.

Chika nggak langsung nerima sii Revan buat jadi guardian angelnya. Chika masih selalu cuek dan selalu mengalihkan pembicaraan ketika gaya bahasa Revan sudah mengarah pada pokok bahasan -cinta-. Beruntung, selalu ada aja alasan yang terlontar dari mulut chika buat ngeles, hhehe .

Sampai pada suatu hari ...

"Chika,,jangan pernah ningalin Revan sendirian yaah, Revan nggak mau Chika ngejauh dari Revan"

"Chika, kalau Revan punya salah sama Chika, maafin Revan yaah, Revan nggak mau kalau Chika jadi benci sama Revan"

Revan minta ke Chika supaya jangan ninggalin Revan sendiri, dan Revan pun terus-terusan minta maaf pada Chika. Sehari bisa berkali-kali kata-kata seperti itu di dengar Chika. Otomatis Chika bingung dan takut dong. Ada apa dengan Revan?

Dan malam itu Revan bilang ke Chika kalau dia harus ikut bundanya pindah ke Jepara, Jawa Tengah. Sontak Chika langsung kaget, air matanya pun jatuh bercucuran, ga bisa dibendung. Kalian tau kenapa Chika nangis?

Yaa .... Jawabnya karena Chika masih belum mengutarakan isi hatinya kepada Revan. Chika kan masih belum jawab pertanyaan Revan. Di lain pihak Revan juga ikut sedih karena harus menerima kenyataan itu. Dia harus beranjak dari kota Malang dan membiarkan little angelnya sendirian. Selain itu dia juga belum menemukan jawaban atas semua yang telah dia ungkapkan kepada Chika.

"Revan janji, Revan akan selalu inget sama Chika, Revan ga akan ngebiarin Chika sendiri, Revan akan selalu ada buat Chika, walaupun sebatas nemenin Chika sms-an mungkin. Chika jangan nangis dooongg, Revan pasti balik kok, ntar revan pasti nyariin rumah e Chika, Revan akan tunjukin, Revan bisa nemuin rumah e Chika dimana, Revan janji"

Kata-kata itu mampu banget buat Chika tetep yakin dan percaya sama Revan. Chika bakalan nungguin Revan balik dan nepatin janjinya ke Chika. Revan bilang kalau dia pasti akan nyariin rumahnya Chika karena dari awal Chika kenal sama Revan, Chika nggak pernah ngajak revan ke rumahnya, tujuannya siih biar Chika tahu seberapa besar siih niat Revan sama Chika. Kalau Revan emang bener-bener mau nyariin rumahnya Chika dimana berarti Revan emang bener-bener niat.

Sejak saat itu, Chika jadi begitu takut kehilangan Revan, Chika baru sadar ketika Revan udah jauh dari Chika, Chika sadar kalau keberadaan Revan dalam hidup Chika begitu penting, seperti tak dapat tergantikan. Chika pun mulai tak punya alasan-alasan lagi buat ngeles kalau Revan lagi bahas soal isi hatinya. Hingga akhirnya Chika ngasih syarat ke Revan.

"Chika akan ngasih jawaban ke Revan, tapi ada syaratnya"

"iiyah, apa itu, Chik ?" jawab Revan.

"Revan harus bisa nunjukin ke Chika kalau Revan bener-bener tulus sayang sama Chika, Revan harus bisa tunjukin kalau Revan emang bener-bener pengen jadi seseorang yang bisa jagain hati Chika, ntar tanggal 04-07-10 Revan akan dapet jawaban dari Chika, soo kurang lebih Revan masih punya waktu satu bulan kan?"

"yaaahhh,, Chikaaaa, kok lama amat siih,? lagian kenapa musti tanggal itu coba?"

"coba deeh kamu jumlah tanggal ma bulannya"

"sebelas , chik jumlahnya . terus kenapa ?"

"dasar Revan lemoodt, sebelas kan bulan lahir kita, bulan November"

"hhehe, lemodt-lemodt gini banyak yang suka kok :-p okke deehh Revan tungguin tanggal iu , Revan akan buktiin ke Chika kalau Revan mampu buat jadi Revan yang Chika pengen"

"yee,, pede amat lu nyiing,, okkee Chika tunggu :-p"

Sejak saat itu Revan terus berusaha dengan keras supaya Revan bisa bener-bener nunjukin ke Chika kalau dia serius. Pertama, dia mau nunjukin ke Chika kalau dia tuuh nggak se-playboy yang Chika kira, terus Revan akan tunjukin kalau Revan sayang sama Chika dengan tulus, dan nggak pengen maenin Chika.

1 bulan telah berlalu

Nggak terasa, udah tanggal 03-07-10 berarti besoknya Revan akan mendapat jawaban dari little angelnya. Di sela-sela pembicaraan mereka, Revan tiba-tiba nyeletuk.

"hmmm,, ga sabar niih nunggu besok, jawabnya jam 13.00 aja yaah"

"emang besok mau ngapain, jawab apa? ada apaan emang?" ( Chika belaga bego )

"aduuuhh,, masakk lupa seeh, besok tuuh udah tanggal 04-07-10"

"iiyyaaa, emang. terus kenapa sama tanggal itu?"

"aaarrgghhkk,, Chika kan janji mau jawab pertanyaan Revan pada hari itu,, yakpa e?"

"pertanyaan Revan? pertanyaan yang mana emang? Revan kan suka banyak nanya ke Chika"

"yaellaaaahh Chika,, masak Revan musti ulang pertanyaannya lagii seeh?"

"aduuuhh Revan,, beneran deehh, nanya apa emang?"

"Chika mau nggak lebih dari sahabatan ma Revan? Revan sayang sama Chika"

"wwweeww?? masak dijawab sekarang siih?? besok ajj doongg, nyiing. hhahaa"

"waahhh, Chika ngerjain Revan yaaahh?? nakal kamu, pakek pura-pura lupa segala"

"hhaha, biariin, weekk :-p"

"yee,, melet-melet, tak cubiit lhoo pipimu ntar"

"yaa Chika cubiit balik dongg , :-p"

"iyah deeh iyah, jadii gimana neeh Chika mau nggak? Revan deg-deg an neeh"

"hhahaa, nyiing-nyiing alayy deeehh, pkoknya jawab e besok aja, weeekk :-p ehh,nyiing kenapa mustii jam 13.00 siih jawabnya?"

"hhehe,, biar 3 semua dunk Chik, 10 dikurangi 7 kan 3, terus 7 dikurangi 4 kan juga 3, jadi jawabnya harus jam 13.00 biar nanti 13 dikurangi 3 kan 10, nyambung nggak Chik?"

"oowwww,, eaa.eaa,, hhahahaa,, ada-ada aja luu nyiing"

Persahabatan mereka begitu indah, sampai-sampai Chika begitu terlarut. Begitu pula dengan Revan. Dan salah satu hal yang buat Chika ragu nerima Revan adalah, Chika takut kalau Chika akan kehilangan sahabat yang sebaik Revan. Chika nggak mau persahabatan mereka jadi hancur gitu aja nantinya kalau diantara mereka ada satu ikatan yang lebih dari sekedar sahabat.

Pagi itu Revan udah berkali-kali ingetin Chika soal waktu jawab pertanyaannya Revan. Chika siih enteng-enteng aja, tapi Revannya yang terlanjur alay, uda deg-deg an dari hari-hari sebelumnya.

Uda jam 12.00, Revan bilang ke Chika, kalau Revan udah siap nerima semua keputusan Chika, walaupun itu buat Revan jadi sedih dan kecewa tapi Revan tetap berharap semua yang terbaik yang akan jadi jawaban dari Chika buat Revan.

jam 13.00

"Revan, Chika titipin hati Chika ke Revan yaa, jagain baek-baek, jangan lupa kasih makan, hhehe ,, :-) "

Sontak Revan langsung teriak kegirangan dan jingkrak-jingkrak sampai-sampai tak menghiraukan Chika yang nunggu kata-kata dari Revan, lama banget lagi jingkrak-jingkraknya.

Revan kayak gitu soalnya apa yang udah lama dia impikan akhirnya jadi kenyataan. Yaaa,, jadi guardian angelnya sii Chika 
*****

Aku Pasti Kembali


Karya : putri ayu pasundan

Cerpen Cinta Romantis
Namaku jelita, aku sekolah di sma vanderwaald. Aku duduk di kelas 1 sma. Aku termasuk siswa yang pandai, dan juga mudah bergaul. Aku mempunyai seorang sahabat dia bernama putra. Putra adalah sosok sahabat yang baik, perhatian, dan selalu mengerti keadaanku, dilain waktu saat aku bersedih, dia yang selalu menghiburku. Suatu ketika dia memendam perasaan yang sama dan aku juga merasakannya.

“jelita..” panggil seseorang itu dari arah belakang. Dan itu sahabatku putra.

“iya put..? ada apa?’’ tanyaku.

“pulang sekolah , ikut aku ya.. aku mau ngajak kamu ke suatu tempat.”

“oke baik.”

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, putra langsung menghampiriku dia sudah berdiri tepat di ambang pintu kelasku. Dia memanggilku sambil tersenyum.

“jelita.. ayok kita berangkat.”

Putra tiba-tiba mengandeng tanganku , menuruni anak tangga, Dan segera menuju ke area parkir. Kelas kami berada di lantai 3 . Aku dan dia berbeda kelas . Sejak smp kita selalu bareng. Dan sampai SMA ini. Setelah kami tiba di area parkir, putra mengeluarkan motornya yang terparkir dekat pos satpam.

“ayok naik.” Putra mempersilahkan aku untuk naik ke motornya, dan kini kami berangkat meninggalkan area parkir. Juga sekolah.
“kita mau kemana?’’ tanyaku kepadanya.

“ke suatu tempat. Dan kamu pasti suka.” Setelah beberapa menit di perjalanan , kami pun sampai di tempat tujuan. Ternyata putra mengajakku ke sebuah taman bermain. Di taman tersebut . terpampang air mancur yang begitu indah, banyak sekali bunga-bunga yang berwarna warni. Kami berdua duduk di kursi dekat taman.

“jelita… “ panggil putra kepadaku, sorotan mata tajam nya yang takkan pernah ku lupakan sejak dulu . deg…. Jantungku berdebar-debar. Aku tak mengerti tentang perasaan ku padanya, sudah 5 tahun kami bersama.. saling melengkapi satu sama lain. Tapi, tak pernah aku mengerti hubunganku dengannya.. yang aku tau, aku dan dia bersahabat.

“putra, kok nangis?’’ tanyaku padanya. Putra meneteskan air matanya perlahan demi perlahan . ku apus air matanya yang membasahi kedua pipinya..

“aku gak nangis, aku Cuma bahagia aja punya sahabat kaya kamu.” Di usap rambutku dengan kelembutan tangannya. Putra memang sahabatku , dan juga kakak bagiku. karena itu aku tak mau kehilangannya.

“jelita, suatu saat nanti, aku gak bisa terus berada di sisi kamu, kamu harus bisa nantinya tanpa aku. Aku gak mau terus-terusan jadi benalu yang selalu ada di hidupmu. Kamu harus bisa jalani hidup , dan mungkin tanpa aku. ingat janji kita dulu. Kalo kita akan selalu bersama.”

“putra kok ngomongnya gitu, tanpa kamu hidup jelita ga mungkin seceria ini. Karna kamu, hidup jelita bahagia dan lebih berwarna. Kalaupun nantinya putra ninggalin jelita, jelita akan cari putra sampai kapanpun dan bakal nungguin putra sampai putra kembali. Entah beberapa lamanya”

“tapi, inget. Kalo putra gak ada di samping kamu lagi. Kamu janji harus selalu tersenyum.”

“iya, jelita janji… jelita akan selalu tersenyum untuk kamu.”

Hari sudah semakin berlarut. Meninggalkan semua kisah yang ada. Taman tersebut menjadi ikatan janji mereka.

***
Keesokan harinya di sekolah, tepat pukul 06:15 menit.

“jelita, ini ada surat untuk kamu.”dihampirinya jelita , Di kasihnya sepucuk surat itu untuknya yang terpampang besar siapa nama pengirim surat itu. yaitu “putra” .

Deg…… hati jelita tiba-tiba gelisah tak menentu. Tak mengerti apa yang sedang iya rasakan saat ini. Di bukanya isi surat itu perlahan.

“jelitaa… ini aku putra, maafin aku ya kemarin aku gak sempet berfikiran untuk ngomong ke kamu. Karna semua itu terlalu berat untukku. Aku gak sanggup ninggalin kamu disini. Mungkin, saat kamu baca surat ini aku sudah tiba di Kalimantan. Papaku dinas disana, dan terpaksa aku ikut dengannya. Maafin aku ya jelita. Inget janji kita. Kamu harus tetap tersenyum. Suatu saat nanti kita pasti akan bertemu lagi.“

Di akhirinya akhir surat itu. Jelita yang hanya bisa diam membisu dan pucat pasi di tempat duduknya. Perlahan iya menteskan air mata dan tidak percaya akan semuanya. Tak pernah iya mengerti akan semua perasaannya. Sedih, kecewa, semuanya yang iya alami saat ini. Tak sempat iya mengatakan tentang perasaannya yang sebenernya kepada putra. Cinta… mungkin ini yang aku rasakan. Perasaan itu tak pernah ku sadari sebelumnya, setelah kepergianmu baru aku menyadari.. cinta itu ada.

***
Setelah pulang sekolah, aku bergegas untuk pergi kerumah putra. Tetapi hasilnya nihil, tak ada satupun orang yang menjawab sapaanku. Rumah itu kosong. Jelita tak tau harus mencari putra kemana lagi. Akhirnya , aku memutuskan untuk pergi ke Taman kemarin, terakhir kali aku bertemu dengannya, bersamanya…. Taman itu sepi.. tak seperti biasanya, tak banyak orang yang lewat area taman bermain itu. dihampirinya kursi taman tempat aku duduk bersama putra waktu itu. Aku mengingat kembali perpisahan terakhirku dengannya. Aku meneteskan air mata.

***
Setelah 2 tahun aku menunggu, putra tak juga ada kabar. Selama itu aku tak pernah seceria dulu. Hanya kesedihan yang tampak di wajahku. Sesering kali aku mengingat kenangan itu, itu membuatku sakit. Sekalipun aku mencoba melupakannya, itu akan semakin sakit. Beberapa sering aku memutar lagu pasto’aku pasti kembali’ liriknya yang benar-benar menyentuh hatiku.

Reff : aku hanya pergi tuk sementara..
bukan tuk meninggalkanmu selamanya..
aku pasti kan kembali, pada dirimu ..
tapi kau jangan nakal.. aku pasti kembali…..

selama 2 tahun, kenangan itu menghantui harii-hari ku . tang sanggup aku melupakannya. Kini aku benar-benar mencintainya. Cinta bukan lagi sekedar sahabat , tetapi perasaan yang lebih dari pada itu.

hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 17 , sekarang aku sudah duduk di bangku kelas 3 sma, sekalipun aku ingin pindah ke lain hati dan berpaling dari putra, aku masih takut. Karena luka yang ada di hatiku masih ada. Setelah malam kian tiba, putra tak juga mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Padahal hanya sapaannya, dan ucapannya yang begitu berarti untukku..

hari ini sweet seventeen ku. Dan mungkin itu semua tak ada artinya kalau putra tak ada di sampingku. Malam ini aku ingin sekali pergi ke taman itu. untuk menenangkan diri disana, mungkin hanya beberapa saat. Aku akhirnya memutuskann untuk pergi kesana dan meninnggalkan acara dan tamu undangan yang telah hadir di pesta ulang tahunku yang ke 17 itu. aku pergi ke sana dengan di temani supir papaku dan setelah beberapa menit di perjalanan, aku tiba di taman itu. aku tak menyangka.. begitu indah suasana taman tersebut dengan lampu lampion-lampion yang khas terpampang disana. Dekorasi lampu-lampu kecil di setiap pohon yang mengelilingi menambah indah suasana taman itu. aku duduk di kursi putih taman itu. tiba-tiba beberapa saat aku memejamkan kedua mataku dan membukanya kembali aku melihat sesosok putra di depan mataku. Dia tampak berbeda dari dahulu, aku tak percaya kini dia ada di depan mataku, atau mungkin ini hanya ilusiku.

“happy birthday jelita.. aku nepatin janjiku kan , kita pasti bertemu kembali. Dan aku pasti kembali.”

“ini benar kamu?’’ tanyaku tak percaya.

“iya, ini aku. aku putra.”

“kemana aja kamu, kamu gatau aku disini sedih mikirin kamu, kamu gak ada kabar dan hilang gitu aja.”

“maafin aku, aku Cuma gak mau ganggu konsentrasi belajar kamu.”

Putra menghampiriku dan memberiku sekotak bingkisan tanda ucapan ulang tahunku. Dan ternyata itu adalah sebuah kalung yang berukiran tulisan nama kita berdua. Gaun cantik yang aku kenakan malam itu saat ulang tahunku berwarna putih, dan juga putra, membawa bunga mawar merah kesukaaanku dan ia mengenakan jas kemeja putih.

“aku janji gak akan ninggalin kamu lagi. Aku gak bisa tanpamu. Aku mencintaimu, aku sayang kamu jelita.” Kini dia menggutarakan isi hatinya, hanya itu kata yang aku tunggu selama ini dari mulutnya.

“akupun begitu. Ini adalah hari terindahku. Kamu kembali, untuk menjadi sahabatku, juga kekasih bagiku…..”

_The end_